Meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat merupakan benteng dari seorang hamba yang meninggalkan hal-hal yang makruh, apa lagi yang haram. Siapa yang sanggup meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat akan lebih sanggup untuk meninggalkan yang diharamkan. dapatkan kumpulan dp bbm, klik disini
Mendidik jiwa untuk meninggalkan yang diharamkan. Mendidik jiwa untuk meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, sangat membantu mengkonsentrasikan hati, pikiran dan perasaan, pandangan perkataan dan perbuatan, kepada hal-hal yang diwajibkan dan sunnah yang harus diperhatikan.
Semua syariat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, kepada manusia apabila dapat dikerjakan, maka merupakan kesibukan yang menyebabkan tidak lagi sempat sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Dan pada dasarnya, sudah banyak hal yang dapat menyibukkan seorang Mukmin sehingga menjauhkan dari perbuatan yang tiada bermanfaat. Dan pada dasarnya, sudah banyak hal yang dapat menyibukkan seorang Mukmin sehingga menjauhkan dari perbuatan yang tiada bermanfaat.
Semua syariat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, kepada manusia apabila dapat dikerjakan, maka merupakan kesibukan yang menyebabkan tidak lagi sempat sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Dan pada dasarnya, sudah banyak hal yang dapat menyibukkan seorang Mukmin sehingga menjauhkan dari perbuatan yang tiada bermanfaat. Dan pada dasarnya, sudah banyak hal yang dapat menyibukkan seorang Mukmin sehingga menjauhkan dari perbuatan yang tiada bermanfaat.
Misalnya dzikir, meyakini keagungan-Nya dan merenungi ayat-ayat-Nya, baik dalam al-Qur’an maupun yang terdapat dalam diri dan alam semesta. Dan sebenarnya semua yang ada didalam semesta akan menyibukkan hati , pikiran dan perasaan seorang mukmin.
Menyibukkan diri dengan berbagai hal yang bermanfaat, akan memberikan hikmah pada seseorang. Memang untuk mewujudkan hal tersebut bukan pekerjaan yang mudah. Namun demikian bukan berarti bukan tidak dapat dikerjakan, untuk itu perlu langkah-langkah yang perlu diperhatikan, agar dapat mewujudkan hal-hal tersebut.
a. Mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki dengan terus belajar agar dapat mengetahui apa yang menjadi kewajibannya, dan berusaha untuk dapat menjalaninya. Dengan demikian tidak akan sempat mengurus hal-hal yang bukan urusannya yang tidak bermanfaat.
b. Terus berjuang mengendalikan nafsu. Yaitu dengan diam dari hal-hal yang tidak mendatangkan kemanfaatan, baik bagi kehidupan dunia maupun akhiratnya.
c. Memohon pertolongan Allah SWT, berdoa kepada-Nya dan hanya tunduk kepada-Nya. Ini harus dilakukan siapa saja yang menempuh perjalanan menuju Allah SWT.
d. Senantiasa merasa diawasi oleh Allah SWT,” Tiada satu ucapan yang diucapkannya melainkan dan didekatkanya malaikat pengawas yang selalu hadir”.(QS.Qaaf:18)
No comments:
Post a Comment