Salah satu kuliner khas Magelang yang sayang untuk dilewatkan adalah Sop Senerek. . SELENGKAPNYA TENTANG MAGELANG, KLIK DISINI
Tidak kalah
dengan kupat tahu atau gethuk, sop senerek menyajikan cita rasa yang khas.
Sekilas, sop senerek hampir mirip dengan sop iga atau sop buntut pada umumnya.
Namun, sop senerek mempunyai ciri khas yakni kacang merah. Perpaduan antara
kacang merah dan kuah kaldu iga sapi menghasilkan cita rasa yang gurih.
Terkait asal mulanya, sop senerek mendapatkan pengaruh kuliner Belanda.
Mengingat Magelang pernah menjadi salah satu wilayah penting kolonial Belanda
semasa penjajahan. Senerek sendiri berasal dari bahasa Belanda, snert
yang artinya kacang polong. Karena sulit melafalkan snert, masyarakat
Magelang menyebutnya dengan senerek. Menu yang satu ini digemari karena tetap
mempertahankan resep sejak jaman belanda dulu.
Di Belanda sendiri terdapat menu snert soup. Masakan
tersebut biasanya disajikan bersama dengan roti. Berbeda dengan snert soup
di Belanda sana, sop senerek di Magelang mengalami penyesuaian dengan lidah
masyarakat. Satu porsi sop senerek berisi irisan daging sapi atau ayam, bayam,
wortel, daun bawang, dan kacang merah sebagai khasnya. Sop senerek disajikan
dalam kuah kaldu kacang merah yang panas bersama sepiring nasi.
Di Magelang Anda dapat menemukan sajian sop senerek di Warung Pak Parto di
Kawasan Terminal Lama dan Warung Bu Atmo di Jalan Mangkubumi Jendralan,
Magelang. Untuk menikmati seporsi Sop Senerek Anda cukup merogoh kocek antara
Rp 7.000 hingga Rp 10.000. Sembari menikmati sop senerek, Anda pun disuguhkan
dengan berbagai sajian yang menggoda selera seperti tahu tempe bacem, sate
kerang, udang gimbal, bakwan jagung, perkedel kentang, peyek kacang, dan
kerupuk.
Sop senerek biasa disajikan sejak pagi hingga sore. Di warung Bu Atmo
misalnya, buka sejak pukul 07.30 hingga 16.00. Anda harus bersabar ketika
menginjak jam makan siang karena penuh dengan pengunjung. Selain menyajikan sop
senerek, di warung Bu Atmo juga menyediakan berbagai menu lain seperti sayur
kikil, lombok ijo, gudeg, dan nasi sayur. Selain masih menjaga resep dan cita
rasanya, di Warung Bu Atmo pun masih menggunakan kayu sebagai bahan
bakar.
Begitu pula dengan Warung Pak Patmo yang selalu ramai sejak pagi hari. Di
Warung Pak Patmo Anda juga bisa menikmati pecel yang pedas dan gurih. Sebagai
pelengkap, segelas es kencur dapat menjadi penutup yang nikmat.
No comments:
Post a Comment