.
.

THIS SITE IS DELETED

.
.

Tuesday, February 17, 2015

Desa Gunung Pring juga "Desa Pendidikan"

Desa Gunung Pring di wilayah Kecamatan Muntilan, Magelang, merupakan salah satu obyek wisata religi. Disebut Gunung Pring karena di tengah-tengah desa ada bukit yang ditumbuhi banyak pring atau pohon bambu. Desa gunung pring berada kira-kira 25 km sebelah utara kota Yogyakarta atau 10 km sebalah timur dari kota madya magelang. SELENGKAPNYA TENTANG MAGELANG, KLIK DISINI
Sukseskan Program Ayo ke Magelang 2015

Ayo ke Magelang 2015

"Desa Gunung Pring juga "Desa Pendidikan""


Oleh : Via InoaGroup.com

Di desa wisata religi yang memiliki ketinggian 400 meter di atas permukaan laut ini, terdapat kompleks makam milik Kraton Yogyakarta yang berada di puncak gunung. Di sini dimakamkan salah seorang wali tanah Jawa, yakni Kyai Raden Santri (Pangeran Singosari Mataram), salah seorang putra Ki Ageng Pemanahan, dan juga merupakan keturunan Prabu Brawijaya V. Keluarga Pangeran Singosari juga dimakamkan disini, ia adalah keturunan raja Majapahit, putra Ki Ageng Pemanahan dan generasi ke VI Prabu brawijaya.
http://www.inoagroup.com/search/label/Magelang

pasang iklan disini, GRATIS

Selain terkenal dengan kesan religiusnya, Desa Gunung Pring juga diberi julukan “Desa Pendidikan”, karena banyak sekolah berkualitas mulai dari tinggkat TK, SD, maupun SMP. Desa Gunung Pring juga memiliki sebuah pondok pesantren besar yang diberi nama pondok pesantren Darussalam Watucongol.

Pondok Pesantren Darussalam Watucongol sangat khas dengan budaya Jawa yang dipadukan dengan nilai-nilai islami yang dibawakan oleh Wali Songo. Salah satu contoh penerapan budaya adalah pada sistem penanggalan Jawa yang masih mereka gunakan. Pondok pesantren ini kini dipimpin oleh Kiai Ahmad Abdul Haq (Mbah Mad), ia sangat disegani karena kharisma yang dimilikinya. Masyarakat percaya jika ada yang sakit, ada hajat atau ingin maju jadi pejabat, maka pergilah ke Mbah Mad untuk minta doa restu. Sejumlah orang penting negara, seperti Gus Dur, Megawati, Wiranto dan Akbar Tanjung pernah mengunjungi pesantren ini.
Komplek pemakaman dan sejumlah obyek wisata lagi di Desa Gunung Pring memiliki nilai filosofis kultural dan potensi wisata yang besar, untuk itu pemerintah memberikan dana sebesar Rp. 2 milyar untuk revitalisasi, agar komplek ini  berfungsi lebih berguna serta lebih efektif. Untuk mencapai komplek pemakaman, kita harus berjerih payah dulu melewati anak tangga sepanjang 1 kilometer. Sepanjang jalan tersebut, banyak kios yang menjual pakaian serta buah-buahan. Minimal 700 orang per hari mengunjungi komplek pemakaman, besarnya angka menunjukkan minat wisatawan yang tidak kecil.
Tidak hanya wisatawan Indonesia, terdapat juga wisatawan asing Wisatawan asing dari Turki, tapi juga dari Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam yang ingin berziarah kesini. Wisatawan tidak akan diminta untuk membeli tiket masuk jika ingin berziarah, mereka hanya ditawari infak yang difatnya sukarela. Meskipun demikian, uang yang masuk ke dalam kantong pihak yayasan yang mengelola lebih dari Rp. 50juta/tahun. Uang ini digunakan untuk merawat makam, masjid dan melakukan berbagai kegiatan sosial. (Laras)
Profil Usaha di Magelang yang sudah diterbitkan :
pasang iklan disini, GRATIS

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Popular Posts

Label 2

SELECT LANGUAGE :